<p>Pandemi covid 19 sudah berlangsung hampir 2 tahun ini, dampak yang terjadi selain faktor kesehatan masyarakat yang terganggu juga terjadi pada kelesuan ekonomi yang luar biasa akibat dari pembatasan mobilitas warga. Tutupnya beberapa sektor usaha maupun tempat pariwisata, berdampak pula tidak menentunya penghasilan di tingkat masyarakat.</p> <p>Pelajaran menarik yang bisa diambil dari kasus pandemi ini adalah budaya konsumtif warga khususnya pemenuhan sayur dan lauk pauk keluarga mulai bisa ditekan karena keterbatasan ekonomi. Tidak dimilikinya atau berkurangnya penghasilan masyarakat, perlu dilakukan antisipasi jangka pendek dengan mendorong ketahanan pangan keluarga.  Asupan gizi bagi keluarga perlu di dorong agar masyarakat bisa melakukan secara mandiri dalam pemenuhannya tanpa harus mengeluarkan biaya dan bisa mengandalkan dari pengembangan tanaman sayur dan pengembangan peternakan.</p> <p>gagasan Ketahanan Pangan yang di rancang ini akan lebih mendorong sebuah model ketahanan ekonomi keluarga dalam pemenuhan asupan gizi keluarga secara harian, dan akan menjadi sebuh proses pendidikan ke masyarakat akan pentingnya kedaulatan pangan. Diharapkan dari proses modeling ini, bisa direplikasikan, agar masyarakat mampu menekan biaya pengeluaran seminim mungkin dan bisa berdampak masyarakat bisa sejahtera. Melalui Perpres 104 Tahun 2021 bahwa 20% Dana Desa digunakan untuk program ketahanan pangan dan hewani. Di Desa Jagapati, program ini direalisasikan dengan Penguatan Ketahanan Pangan melalui budidaya Hidroponik dan Pemeliharaan Sapi.</p> <p><img height="100px" src="https://desajagapati.badungkab.go.id/storage/desajagapati/image/WhatsApp Image 2022-07-07 at 12.24.44 (1).jpeg" weigth="100px" /><img height="100px" src="https://desajagapati.badungkab.go.id/storage/desajagapati/image/WhatsApp Image 2022-07-07 at 12.24.44.jpeg" weigth="100px" /></p> <p> </p>
Kegiatan Ketahanan Pangan budidaya Hidroponik dan Pemeliharaan Sapi
07 Jul 2022